Dalam hal dunia kerja
pentingny diri sndri untuk penyusaikan dnegan pekerjaan tersebut, penyesuain
diri perkejaan ini sangat penting untuk memahami kepuasan kerja, penyesuain
dalam persediaan dan permintaan dan pergantian perkejaan. Hal ini sangat wajar
dalam di dunia pekerjaan.
A.
Kepuasan
Keerja
Beberapa tokoh mengemukana definisi Kepuasan kerja diantaranya :
- Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
- Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
- Taufik Noor Hidayat : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
- Angga Leo : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
- lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu
- Pekerjaan itu sendiri (Work It self) : Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
- Atasan(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
- Teman sekerja (Workers) : Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
- Promosi(Promotion) : Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
- Gaji/Upah(Pay) : Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
B.
Waktu Luang
Apa
sih waktu luang itu???...
Menurut
Pribadi saya, Waktu luang adalah dimana waktu yang tak terpakai saat kita
bekerja,.
Waktu luang secara umum
masih diasosiasikan sebagai waktu saat seseorang tidak melakukan sesuatu atau
saat orang bermalas - malasan, saat orang melakukan sesuatu seenaknya tanpa
tergesa - gesa dan tidak perlu serius. Dewasa ini, orang cenderung menghabiskan
waktu luangnya dengan bermain game maupun hobby mereka masing - masing.
A.
Pemanfaatan
waktu luang
Pengisian waktu luang tidak
hanya bermanfaat bagi pelakunya sendiri, tetapi juga berguna untuk mental dan
lingkungan sekitar ada pun mafaatnya seperti :
1. Kesejahteraan jasmani
2.
Kesegaran mental dan emosional
3. Menjajagi identitas, kesanggupan, maupun
mencicipi kegiatan
4. Mendukung konsep-diri atau harga-diri
5. Sarana belajar dan perkembangan kemampuan
6. Memberikan kompensasi dan mendapatkan
keseimbangan
7. Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir
8. Meningkatkan kembali daya kerja sehingga
meningkatkan prestasi atau produksi
9. Menambah konsumsi sehingga meningkatkan
lapangan kerja
10. Mengurangi kriminalitas dan
kenakalan
11. meningkatkan kehidupan
bermasyarakat
Daftar pustaka
Husein Umar, Riset SDM dalam Organisasi, Yogyakarta : PT. Gramedia pustaka utama, 1999
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar