Kamis, 28 Oktober 2010

Manusia Dan Cinta Kasih

                                                                  ™PENDAHULUAN™


             Sebagai manusia kita tak lepas oleh Hal yang 1 ini yaitu "Cinta Kasih", Pengertian Cinta Kasih ini sangat banyak dan menyangkut dan salin berhubungan dengan manusia dalam kehidupan sehari - hari.


A.Pengertian Cinta Kasih.

           Cinta Kasih yaitu persaan sayang, saling mengasihi, saling berbagi, saling peduli. Menurut Frich Fromm diibaratkan sebagai suatu seni, yang sebagaimana bentuk seni yang lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk biasa menggapainya. Djoko widagdho, IBD,1988.hal 38-40.

            Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasan suka kepada seseorang. Arti dari kasih sayang sendiri sangat luas, ada yang mengartikan bahwa kasih sayang adalah suatu yang indah, suci, dan didambakan oleh setiap orang. Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya saling terbuka, sehingga keduanya seakan akan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Djoko widagdho, IBD,1988.hal 45-47.
            Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka retaklah keutuhan cinta karena  kasih sayang merupaakan pertumbuhan dari cinta. Dan itu pun akan berdampak lebih besar lagi pada kasih sayang dalam rumah tangga, yang akan menguranngi hak kasih sayang yang diperoleh ,oleh anak-anaknya. Jadi kasiuh sayang pernah dialami oleh  setiap orang, sejak lahir anak sudah mendapat kasih sayang. Djoko widagdho, IBD,1988.hal 47.


 B. Manusia Dan Cinta Kasih


            “Hidup tanpa cinta itu kosong.” Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang jika dalam hidupnya tidak pernah merasakan apa artinya cinta, karena hidup manusia di dunia tidak sendiri, melainkan selalu melibatkan pihak lain.
Dalam diri manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan manusia untuk berbuat dan bertingkah laku, termasuk untuk mencinta dan dicinta. Dua sumber yang dimaksudkan adalah akal dan budi di satu pihak, dan di pihak lain adalah nafsu. 

Segitiga Cinta Sternberg
  Gairah Keintiman Komitmen
Kekanak-kanakan ada tak ada tak ada
Cinta Penuh Kebersamaan tak ada ada ada
Cinta Konyol ada tak ada ada
Cinta yang Sempurna ada ada ada
Jika hanya ada gairah, maka hanya nafsu yang terjadi, hal ini yang terjadi dalam suatu perselingkuhan. Jika hubungan memiliki keintiman dan komitmen, tetapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada, maka cinta penuh afeksi terjadi – sebuah pola cinta yang sering ditemukan pada pasangan bahagia yang telah menikah bertahun-tahun lamanya. Jika gairah dan komitmen ada, tetapi keintiman tidak ada, Sternberg menyebut hubungan itu sebagai cinta yang konyol (fatuous love), terjadi saat seseorang memuji orang lain dari jauh. Jika ketiga komponen cinta ada, maka tipe cinta itu dinamai Sternberg sebagai cinta sempurna (consummate love).

thx sumber  http://www.majalahmeditao.com

Manusia dan Kesustraan

A. Pengertian Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.

Sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif.

B. Antropologi Sastra.

               Perkembangan antropologi sastra adalah hakikat manusia sebagaimana dikemukakan oleh Ernst Cassirer (1956: 44) manusia sebagai animal symbolicum, yang sekaligus menolak hakikat manusia sebagai semata-mata animal rationale. Menurut Cassirer, yang kemudian juga dimanfaatkan salam sosiologi interaksi simbolik Meadean (Riter dan Douglas, 2004: 272), system symbol mendahului system berpikir, sebab pada dasarnya pikiran pun dinyatakan melalui symbol.
                Jadi Atropologi sastra adalah ilmu yang mempelajari karya sastra dengan revalansi manusia.

                Oleh karena antropologi sastra menyangkut masalah kebudayaan, maka selain melalui penokohan, dapat juga dideteksi melalui latar, seperti latar masyarakat Dayak, Tengger, Irian Jaya, Sunda dan sebagainya. Sama seperti sosiologi sastra dan psikologi sastra, antropologi sastra pun berfungsi untuk memperkenalkan kekayaan khasanah cultural bangsa sehingga masing-masing kebudayaan menjadi milik bagi yang lain.
               Aspek-aspek kebudayaan sama sekali tidak bias dipahami terpisah dari gejala yang lain. Sastra adalah bagian integral kebudayaa, menceritakan berbagai aspek kehidupan dengan cara imajinatif kreatif, sekaligus masuk akal. Seperti disinggung di atas, antropologi sastra mempermasalahkan karya sastra dalam hubungannya dengan manusia sebagai penghasil kebudayaan. Manusia yang dimaksudkan adalah manusia di dalam karya, khususnya sebagai tokoh-tokoh.dalam hubungan inilah karya sastra merupakan studi multicultural sebab melalui karya sastra dapat dipahami keberagaman manusia dengan kebudayaannya. Sastra Indonesia modern, sejak balai pustaka hingga sekarang jelas telah menceritakan keberadaan berbagai suku, ras agama, dan adat-istiadat. Dengan membaca karya sastra dapat dipahami kebudayaan Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya. Kebudayaan Jawa jelas tidak homogen, melainkan menampilkan berbagai macam kebudayaan dengan ruang lingkup yang lebih kecil, demikian seterusnya.

Jumat, 08 Oktober 2010

Perbedaan Intel Notebook Thoshiba Satellite L510-B404 & L510-B402

 Thoshiba Satellite L510-B404
















PROCESSOR Intel Dual Core T4500 (2.3GHz, 1MB L2 Cache, 800MHz FSB)
DISPLAY 14.0" WXGA HD CSV LED (16:9)
GRAPHIC Intel GMA 4500M, up to 268MB
ODD DVD Super Multi
RAM 1GB DDR3
HDD 250 SATA
WEBCAM 0,3 MPX
Wifi 802.11 b/g
Bluetooth -
HDMI -
KG 2,30
OS No OS
CATEGORY DROP PRICE !!! Dual Core Procesor    



 Notebook Thoshiba Satellite  L510-B402














Spesifikasi :

PROCESSOR Intel Core2Duo T6570 (2.1GHz, 2MB L2 Cache, 800MHz FSB)
DISPLAY 14.0" WXGA HD CSV LED (16:9)
GRAPHIC ATI RADEON HD 4570 up to 1278MB (ext 512MB VRAM)
ODD DVD Super Multi
RAM 2GB DDR3
HDD 250 SATA
WEBCAM 0,3 MPX
Wifi 802.11 b/g/n
Bluetooth -
HDMI -
KG 2,30
OS No OS
CATEGORY DROP PRICE ! CORE 2 DUO PROCESOR....       


Yg membedakan Ke 2 notebook ini adalah procesor L510-B404 Intel Dual Core, sedangkan L510-B402 mengunakan Intel Core 2 Duo.
Pengertian Intel Dual Core : procesor pertama yang dilakukan oleh Intel, namun masih banyak kelemahanya, seperti suhu yg masih tinggi, masih menggunakan teknologi 60 dan 90 nm ( lebih haus daya,panas lebih tinggi ), kecepatan, performa belum dan kinerja belum maksimal.



Pengertian Intel Core 2 Duo : Intel ini pengembangan dari Dual Core , dengan penyempurnaan L2cache, teknologi 45 nm ( lebih irit dan dingin ), dan performa lbih tinggi.












 

™Perbedaan Laptop Thoshiba Satellite L510-B404 & L510-B402™

 Toshiba Satellite L510-B404.




PROCESSOR Intel Core2Duo T6570 (2.1GHz, 2MB L2 Cache, 800MHz FSB)
DISPLAY 14.0" WXGA HD CSV LED (16:9)
GRAPHIC ATI RADEON HD 4570 up to 1278MB (ext 512MB VRAM)
ODD DVD Super Multi
RAM 2GB DDR3
HDD 250 SATA
WEBCAM 0,3 MPX
Wifi 802.11 b/g/n
Bluetooth -
HDMI -
KG 2,30
OS No OS
CATEGORY DROP PRICE ! CORE 2 DUO PROC                                    

Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. 

tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik.


Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.


Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan